Pemayung.id – Setelah mendapatkan mandat dari Gapoktan Terusan Bersatu, Yayasan Keadilan Rakyat (YKR) mengambil langkah strategis untuk menghadapi PT WKS (Wirakarya Sakti).
Langkah ini merupakan awal dari perjuangan kolektif untuk menuntut hak-hak petani dan melindungi lahan mereka. Bersama Gapoktan, YKR mulai mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan.
Dalam upaya ini, YKR berperan sebagai pendamping bagi masyarakat petani. Sementara Gapoktan Terusan Bersatu menjadi representasi langsung dari para petani yang terlibat.
Kerjasama ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara organisasi non-pemerintah dan kelompok masyarakat dalam menyelesaikan konflik agraria.
Menurut Achmad Subhan, Direktur YKR, “data itu penting.. kekuatan perjuangan rakyat membuktikan haknya.”
Pernyataan ini menegaskan dalam setiap konflik sengketa lahan, bukti yang terorganisir dan valid adalah fondasi utama untuk memenangkan perjuangan.
Data menjadi senjata utama bagi masyarakat untuk membantah klaim perusahaan, membangun argumen hukum yang kuat dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, data dan bahan yang dikumpulkan mencakup berupa sejarah kepemilikan dan pemanfaatan lahan. Ini penting untuk membuktikan hak atas tanah yang sah.
Kemudian Dokumentasi aktivitas PT WKS di area konflik. Bukti ini dapat berupa kronologis dan upaya yang telah dilakukan.Dan Kesaksian langsung ini memberikan gambaran nyata tentang dampak yang dialami masyarakat.
Dengan persiapan yang matang ini, YKR dan Gapoktan Terusan Bersatu berharap dapat membangun kasus yang kuat dan terorganisir. Langkah selanjutnya mencakup negosiasi dan mediasi.
Achmad Subhan berharap agar kekompakan terus dijaga.
“Perjuangan masih panjang,” kata Achmad Subhan menutup pembicaraan.