Pemayung.id – Pembangunan Embung senilai hampir seratus miliar oleh Pemkot Jambi di kawasan Pal 5 Kecamatan Kota Baru dinilai tidak bermanfaat bagi masyarakat alias azas manfaat.
Tokoh Masyarakat Kota Jambi, Herman mengatakan, lokasi pembangunan embung yang digadang-gadangkan bisa menyelesaikan masalah banjir di Kota Jambi hanyalah omong kosong belaka.
“Kita buktikan saja nanti apakah dengan adanya embung akan mengurangi banjir di Kota Jambi, karena saya nilai ini tidak ada manfaatnya,” kata Herman.
Herman menyebut seharusnya Pemkot Jambi melihat dimana daerah yang benar-benar rawan banjir disaat musim hujan tiba. Bukan hanya asal bangun dengan anggaran yang fantastis.
“Seharusnya embung di buat bukan di ulu, kita secara logika saja bagaimana nasib masyarakat di Payo Lebar, Jambi Timur, Pasar dan sejumlah titik lainnya. Apakah dengan adanya embung berdampak pada lokasi ini,” sebut Herman.
Dikatakan Herman, langkah yang harus dilakukan Pemkot Jambi untuk mengatasi banjr bukanlah membangun embung melainkan perbanyak dearah resapan air di Kota Jambi.
“Sejak banyak nya perumahan, daerah resapan air di Kota Jambi tidak ada lagi. Ini yang harus dipikirkan Pemkot Jambi. Bagaimana cara perbanyak daerah resapan, bukan pembangunan embung,” ujar dia.
Dua lokasi yang akan dibangun embung meliputi Kampung Banjir (Kota Baru) seluas 8.215 meter persegi yang merupakan aset milik Pemkot Jambi.
“Saya curiga pembangunan embung ini hanyalah menyelematkan aset Pemkot Jambi saja dari banjir, bukan pemukiman masyarakat. Embung ini azas manfaat, nasib masyarakat Kota Jambi daerah ilir masih terancam oleh banjir. Dan bagaimana kawasan yang masyarakat nya selalu teriak banjir, apakah embung ini bisa menyelesaikan masalah?,” tukasnya.












