Daerah  

Manajer PT BBS Bantah Telah Manipulasi Petani Plasma, Sarno Edy: Semua Tidak Benar

Pemayung.id – Manajer PT Bumi Borneo Sentosa (BBS), Sarmo Edy membantah adanya manipulasi terhadap petani plasma seperti yang disangkakan Suheimi pada media massa.

Kepada media ini, Sarmo Edy menjelaskan bahwa tidak ada memakan hak petani plasma, melainkan menunda pencairan berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara PT BBS dengan Kelompok Tani yang terdiri dari penduduk setempat.

“Itu tidak benar, kami manajemen PT BBS tidak melakukan apa yang disampaikan Suheimi tersebut. Silahkan hubungi ketua kelompok tani masing masing desa,” tegas Sarmo Edy, Minggu (03/08/2025).

Dikatakannya, atas permintaan masyarakat setempat maka dari itu manajemen PT BBS melakukan pendataan ulang. Hal ini dikarenakan adanya oknum di luar penduduk asli masuk dalam petani plasma.

“Justru oknum anggota sumber berita tersebut berkolusi dengan pihak pihak orang luar yang bukan penduduk asli. Bahkan penduduk asli yang nama nya ada di SK Bupati sah, tidak menerima realisasi pencairan plasma,” ujarnya.

Senada juga disampaikan Abdul Wahab, Kepala Desa Pangkal Duri, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dirinya menyebut apa yang disampaikan Suheimi bertolak belakang dengan fakta yang terjadi.

“Kami pemerintah desa Pangkal Duri meminta kepada pimpinan baru PT Borneo untuk melakukan pendataan ulang penerima plasma. Karena banyak penduduk asli yang masuk dalam SK tapi tidak menerima uang plasma,” ungkap Abdul Wahab.

Dirinya memaparkan perihal penundaan pencarian hasil plasma dan dihapusnya nama nama penerima yang bukan penduduk asli Mendahara.

“Kita ada bukti lengkap kok, ada permainan yang dilakukan pimpinan lama dan pimpinan baru pak Sarmo Edy lah yang telah memperjuangkan hak warga penduduk asli masuk sebagai penerima plasma. Jadi tidak ada penindasan, tidak ada yang salah dari keputusan Manajer Perkebunan PT BBS pak Sarmo Edy,” sebutnya.

Lebih lanjut, dirinya siap berbuka data dengan Suheimi jika apa yang disampaikan olehnya itu benar. Karena sejak di pimpin Sarmo Edy, penerima plasma terdata dengan benar.

“Dulu banyak sekali permainan yang dilakukan, saat saya menanyakan permasalahan pencairan plasma yang hampir empat tahun ada yang tidak menerima, pimpinan lama PT BBS tidak merespon apapun,” tukasnya.