opini  

Opini: Persaingan Bisnis Batu Bara Jambi “Sepak Terjang Hantam”

Oleh : Irwandi

Batu bara menjadi bisnis terpavorit pada saat ini di Jambi, bahkan banyak sekali kalangan menengah atas yang beralih untuk berinvestasi pada mutiara hitam tersebut. Nah pertanyaannya, apakah para pengusaha tambang batu bara berjalan secara bersama-sama? Tentu jawabannya tidak.

Saya seorang wartawan dan sering kali menulis perihal batu bara. Mulai dari kacaunya angkutan mobil batu bara hingga polemik penolakan masyarakat terhadap aktivitas Hauling batu bara di Jambi. Saya pun mencermati penyebab terjadinya konflik perihal batu bara tersebut. Seperti film layar lebar, ternyata terdapat aktor dibelakang kekisruhan batu bara di Jambi.

Persaingan bisnis “Sepak Terjang Hantam”, menurut saya inilah kata yang tepat untuk berbagai polemik yang terjadi perihal batu bara di Jambi. Contoh, seperti penolakan terhadap pembangunan stockpile batu bara milik PT SAS oleh warga Aur Kenali Kecamatan Penyengat Rendah, Kota Jambi, yang hingga saat ini masih berlangsung.

Jika dilihat dari sudut pandang kita sebagai warga, konflik antara masyarakat Aur Kenali dan PT SAS adalah perjuangan murni suara rakyat kecil yang mempertahankan lingkungan mereka agar tidak rusak. Namun saya melihat adanya pihak ketiga (oknum pengusaha tambang batu, red) yang ikut andil dalam kekisruhan tersebut.

Profesi sebagai jurnalis membuat saya tidak begitu sulit untuk mendapatkan informasi, apalagi perihal pertambangan batu bara. Ternyata penolakan warga Aur Kenali terhadap stockpile batu bara PT SAS dimanfaatkan sebagai alat persaingan bisnis antar pengusaha tambang batu bara di Jambi. Dan kisruh ini bernuansa politik.

Benar atau tidak, berdasarkan informasi dari seorang pelaku usaha tambang batu bara di Jambi kepada saya, group Koto Boyo sedang memainkan perannya. Bahkan terdapat nama salah satu oknum anggota dewan provinsi Jambi juga terseret pada permainan politik batu bara di Jambi.

Kalau saya menyebut konflik terkait batu bara merupakan permainan politik tingkat tinggi para oknum pejabat Jambi. Bermain bersih tanpa terlihat publik dan uang bersuara.

Penulis : seorang Jurnalis tinggal di Jambi