Daerah  

Wakili Indonesia, Kota Jambi Terpilih UNESCO Sebagai Pilot Project Kota Literasi Dunia

Pemayung.id – Kota Jambi resmi ditetapkan UNESCO sebagai pilot project Kota Literasi atau Task Force MIL City, bersama 40 kota dari berbagai belahan dunia. Istimewanya, Kota Jambi menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang terpilih dalam program bergengsi ini.

Sebagai tindak lanjut, pada Rabu (3/9) digelar pertemuan lintas sektor yang membahas strategi penguatan literasi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu agenda utama adalah rencana pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) yang akan diketuai oleh Dinas Kominfo Kota Jambi.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Jambi, Mariani Yanti, SP, MDM, Ph.D, menjelaskan bahwa pembentukan Task Force MIL City merupakan langkah strategis setelah Kota Jambi resmi ditunjuk oleh UNESCO.

“Prosesnya panjang. Awalnya, Jambi ikut serta dalam World Urban Forum ke-12 di Kairo pada 5 November 2024 dalam sesi khusus MIL yang didukung UNESCO. Lalu pada 14 April 2025, Pemkot Jambi mengajukan inisiatif menjadi salah satu Pilot City MIL UNESCO,” ungkapnya.

Menurut Yanti, Pemkot Jambi telah melengkapi dokumen berupa informasi kegiatan daerah yang mendukung visi MIL sesuai petunjuk teknis UNESCO. Puncaknya, pada 11 Juni 2025, Wali Kota Jambi menyampaikan paparan resmi dalam forum internasional Transforming Cities with Media and Information Literacy.

“Hasilnya, UNESCO menunjuk Kota Jambi sebagai pilot project. Dari 40 kota di dunia yang terpilih, Jambi menjadi satu-satunya dari Indonesia,” tegas Yanti.

Kepala Bappeda Kota Jambi, Suhendri, SH, MH, menyebut penunjukan ini merupakan kebanggaan sekaligus amanah.

“Ini membuktikan upaya kita diakui secara global. Kesempatan besar bagi Jambi untuk membangun kota yang lebih bahagia, cerdas, kritis, dan tangguh menghadapi disinformasi,” katanya.

Suhendri menambahkan, sebenarnya praktik literasi informasi sudah diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari layanan perbankan, penyebaran informasi oleh Kominfo, hingga media massa. Namun dengan adanya Pokja, program ini akan lebih terarah dan sistematis.

“Bappeda akan berada di garda terdepan untuk memperkuat literasi MIL. Tantangan kita adalah banjir informasi dan maraknya hoaks akibat lemahnya literasi masyarakat. Dengan adanya Pokja, kita bisa mendorong media dan masyarakat lebih kritis dalam menerima maupun menyebarkan informasi,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Jambi, Abu Bakar, menegaskan pihaknya siap memimpin koordinasi Pokja tersebut.

“Pokja akan melibatkan berbagai pihak terkait. Harapannya, program ini bisa meningkatkan kemampuan kritis masyarakat baik sebagai penyampai maupun penerima informasi,” pungkasnya.(*)