JAMBI — Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto, disebut warganya selalu membangun daerah dengan pilih kasih. Tidak semua daerah yang tersentuh selama 10 tahun Romi memimpin Tanjab Timur. Salah satunya Kecamatan Sadu.
Disampaikan Udin (46), Warga Sadu, hampir disemua wilayah Kecamatan Sadu kondisi jalannya tak layak untuk dilalui. Apalagi saat diguyur hujan, jangankan berjalan menggunakan kendaraan, untuk berjalan kaki saja sangat susah dilalui.
“Saya warga Sadu sangat heran dengan pemimpin daerah ini (Bupati Tanjab Timur, red), mengapa tidak pernah sama sekali memikirkan kondisi jalan di Kecamatan Sadu ini,” ungkapnya.
Hal inilah membuat dirinya beranggapan bahwa Romi Haryanto belum pantas untuk maju di Pilgub Jambi 2024.
“Romi mau maju Pilgub? Ngurus jalan kabupaten saja ndak beres,” jelas Udin kepada media.
Menurut Udin, jalan tak layak dilalui itu adalah fakta terutama di Kecamatan Sadu.
“Bagi yang tak percaya silakan kunjungi langsung lihat langsung di lapangan semua orang di satu tahu kok keadaannya,” tutup Udin.
Hal senada juga disampaikan Hendri, Warga Desa Simbur Naik, Kabupaten Tanjung Timur. Tak sedikit kondisi jalan yang tidak layak untuk dilalui di Kabupaten Tanjab Timur, apalagi di akses jalan utama atau jalan penghubung antar desa.
“Kita bisa cek la, tidak sedikit jalan pedesaan milik kabupaten yang rusak parah di Tanjab Timur ini. Sehingga ini membuat perekonomian kami masyarakat menjadi terhambat,” kata Hendri.
Seharusnya, kata dia, Bupati Romi Hariyanto harus lebih mementingkan pembangunan infrastruktur jalan di pedesaan dari pada membangun Sirkuit Balap yang menghabiskan anggaran daerah Miliaran rupiah.
“Coba kita sama-sama hitung saja, daripada beliau (Bupati Romi, red) membangun Sirkut lebih baik memperbaiki infrastruktur jalan. Dengan dana Miliaran rupiah untuk Sirkuit, harusnya jalan di daerah terpencil di Tanjab Timur ini telah bagus dan layak lah untuk dilalui. Sehingga bisa mempermudah kami untuk menjual hasil perkebunan ke luar desa. Maaf menurut saya Bupati Romi lebih pentingkan hobinya di otomotif ketimbang bangun jalan untuk warganya,” katanya.
Tak hanya itu saja, dirinya juga menyoroti pembangunan akses jalan masuk ke Serkuit Zabak oleh SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd.
Seharusnya, kata Hendri, pembangunan jalan Sirkuit yang dilaksanakan melalui program tanggung jawab sosial atau Program Pengembangan Masyarakat (PPM) sangatlah tidak tepat sasaran.
“Seharusnya program tanggungjawab atau Program Pengembangan Masyarakat (PPM) SKK Migas dan PertroChina ini bukan untuk membangun jalan masuk ke Serkuit melainkan membangun akses jalan yang rusak parah di wilayah pedesaan Tanjab Timur. Tentu program ini tidak ada untungnya bagi masyarakat Tanjab Timur,” tutupnya.
Hingga berita ini dinaikkan belum ada keterangan resmi dari Bupati Romi Hariyanto dan Pemkab Tanjab Timur. (Red)