JAMBI — Pemberitaan Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Romi Hariyanto, yang dikabarkan akan majukan istrinya sendiri, Wirdayanti, untuk maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) Tanjabtim 2024, mendapat komentar negatif dari para Netizen.
Komentar pedas para Netizen kepada Bupati Tanjab Timur tersebut terlihat di kolom komentar berita berjudul ‘Tak Perdulikan Jalan Rusak dan Paksakan Istri, Romi Disebut Haus Kekuasaan dan Tak Tahu Malu’ di Grub Facebook TANJABTIM (Tanjung Jabung Timur), Sabtu (18/05/2024).
Seperti yang ditulis akun FB @Daenk_Fajalo, “Jogetin aja 😀😀
Mumpung Berkuasa- Belajar dari Jokowi—orang hebat’ yg bisa mengalahkan saya 🔥” tulisnya.
Ada juga Netizen yang menyebut bahwa Romi Hariyanto, bukan pilihannya.
“Bukan pilihan ku😂😂” tulis akun @Arief Dianna.
Netizen juga menganggap kondisi infrastruktur jalan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, seperti Provinsi Papu jaman dulu. “Anggap aja papuan jaman dulu. ,😂” sebut akun FB @Norman Ops.
Diketahui sebelumnya, Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Romi Hariyanto, dikabarkan berencana majukan istrinya sendiri, Wirdayanti, untuk maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) Tanjabtim 2024.
Fenomena ini mulai jadi perhatian publik. Apalagi, baliho Wirdayanti mulai menyebar di beberapa daerah walau dalam bentuk ucapan umum.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Pilkada Jambi (FMP2J) Syaiful Bakri, prihatin atas aksi Romi yang kabarnya bakal memajukan istri di Pilkada Tanjabtim itu.
“Romi Tak tahu malu. Masyarakatkan jadi tak bersimpati lagi dengan dia. Ini bentuk haus kekuasaan yang nyata,” ungkap Syaiful Bakri kepada media, Rabu (15/05/2024).
Menurutnya, 10 tahun menjabat sebagai bupati semestinya sudah cukup bagi Romi untuk memenuhi “nafsu” politiknya. Tapi faktanya, Romi ternyata belum puas dengan kekuasaan.
“Makanya dia mau majukan istrinya lagi di Pilbup Tanjabtim. Apa tak puas berkuasa sepuluh tahun, tambah jadi anggota dewan tiga periode? Orang yang ber-‘nafsu’ dan haus kekuasaan seperti ini, harus diwaspadai. Biasanya dia maju untuk kepentingan pribadi bukan untuk masyarakat,” jabar Syaiful, lagi.
Selain itu, Syaiful merasa kasihan dengan istri Romi yang dipaksakan untuk maju di Pilbup Tanjabtim itu.
“Kasihan istrinya. Mestinya biarkan istri ngurus keluarga, bukan malah disuruh maju demi kekuasaan. Orang seperti ini tak pantas dipilih,” tutupnya.
Permasalahan sang Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto, ternyata tidak hanya ini saja. Romi juga dinilai warganya selalu memaksakan kehendak pribadi melainkan kepentingan rakyat Tanjab Timur.
Hal ini terbukti, Romi membangun Sirkuit Balap untuk menyalurkan hobinya di dunia otomotif ketimbang memperbaiki infrastruktur jalan di Tanjab Timur yang rusak parah.
Seperti yang disampaikan Hendri, Warga Desa Simbur Naik, Kabupaten Tanjung Timur. Tak sedikit kondisi jalan yang tidak layak untuk dilalui di Kabupaten Tanjab Timur, apalagi di akses jalan utama atau jalan penghubung antar desa.
“Kita bisa cek la, tidak sedikit jalan pedesaan milik kabupaten yang rusak parah di Tanjab Timur ini. Sehingga ini membuat perekonomian kami masyarakat menjadi terhambat,” kata Hendri.
Seharusnya, kata dia, Bupati Romi Hariyanto harus lebih mementingkan pembangunan infrastruktur jalan di pedesaan dari pada membangun Sirkuit Balap yang menghabiskan anggaran daerah Miliaran rupiah.
“Coba kita sama-sama hitung saja, daripada beliau (Bupati Romi, red) membangun Sirkut lebih baik memperbaiki infrastruktur jalan. Dengan dana Miliaran rupiah untuk Sirkuit, harusnya jalan di daerah terpencil di Tanjab Timur ini telah bagus dan layak lah untuk dilalui. Sehingga bisa mempermudah kami untuk menjual hasil perkebunan ke luar desa. Maaf menurut saya Bupati Romi lebih pentingkan hobinya di otomotif ketimbang bangun jalan untuk warganya,” katanya.
Tak hanya itu saja, dirinya juga menyoroti pembangunan akses jalan masuk ke Serkuit Zabak oleh SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd.
Seharusnya, kata Hendri, pembangunan jalan Sirkuit yang dilaksanakan melalui program tanggung jawab sosial atau Program Pengembangan Masyarakat (PPM) sangatlah tidak tepat sasaran.
“Seharusnya program tanggungjawab atau Program Pengembangan Masyarakat (PPM) SKK Migas dan PertroChina ini bukan untuk membangun jalan masuk ke Serkuit melainkan membangun akses jalan yang rusak parah di wilayah pedesaan Tanjab Timur. Tentu program ini tidak ada untungnya bagi masyarakat Tanjab Timur,” tutupnya.
Hingga berita ini dinaikkan belum ada keterangan resmi dari Romi Hariyanto. (Wandi)